Tuesday, December 7, 2010

Liputan Tabloid Nakita

April 2011
" Mbak Sari, yah ? Perkenalkan....nama saya Utami, Mbak....saya dari tabloid Nakita, ingin mewawancari Mbak....".....suatu malam BB ku berbunyi dan kudengarlah suara lembut Mbak Tami - demikian aku memanggil Beliau....Seorang journalis yang lembut dan ramah. Usianya yang setara denganku membuat kami ' klik ' berbicara seputar anak-anak dan rumahtangga...
Malam itu, kami lewatkan dengan mengobrol panjaaaaaaaaang tak terasa sebagai wawancara. Semua cerita mengalir begitu saja. Dan mulailah aku ' mendongeng ' seperti biasanya. Maka, obrolan di telpon itulah sebagai materi wawancara. Selebihnya, kupersilahkan Mbak Tami untuk membaca blog Kaleng Rombeng-ku ini jika ingin membaca lebih banyak tentang ceritaku di TPA Bantar Gebang... Seminggu kemudian, datang crew fotografer dari Tabloid Nakita untuk mengambil gambar di rumah. Sesuai request mereka, liputan kali ini tidak spesial menyoroti tentang sepak terjangku di TPA Bantar Gebang. Tetapi lebih ke arah sharing seorang Sari yang notabene wanita biasa. Ordinary woman yang sesungguhnya tak mempunyai keistimewaan apa-apa. Dengan segala kelebihan dan kekuranganku, beginilah diriku apa adanya...Bagaimana posisiku sebagai istri dan Ibu. Bagaimana cara mendidik kedua putraku... Aku tekankan kepada sang journalis bahwa aku tak pernah memaksa dan menuntut kedua putraku untuk selalu menjadi sang juara. Aku lebih menekankan kepada ' proses ' dan bukannya ' hasil ' saja...Tidak adil rasanya jika aku hanya menuntut hasil yang baik saja tanpa aku terlibat maksimal dalam prosesnya. Tidak adil pula bila aku menghardik kegagalan mereka manakala kedua putraku sudah berusaha keras dan berjuang sebaik-beaiknya....Maka, kutekankan kepada kedua putraku bahwa bunda mereka amat memahami mereka apa adanya.... Allah pun menghargai segala ikhtiar hamba-Nya..... Dan, seharian sang fotografer ' mengobrak-abrik ' seluruh penjuru rumahku untuk mencari angle yang pas untuk liputan...Anak-anakku yang biasanya narsis di depan kamera, tiba-tiba membisu dan kaku di depan fotografer betulan.... Si bungsu Azriel sempat ngambek karena harus berganti-ganti pose dan berganti kostum....
" Mas, mohon maaf yaaaaa....maklumlah kami bukan selebriti yang biasa berhadapan dengan kamera dan jurnalisme..." ucapku kepada mas Agus sang forografer.... Dan...beberapa minggu kemudian, datanglah sebuah paket yang dikirimkan oleh Tabloid Nakita. Segera kubuka halaman yang memuat liputan tentang kami....Aku tersenyum tipis melihat foto kami sekeluarga nampang di tabloid....Anakku dengan girang berteriak kencang....
" Aduuuuuh....akhirnya aku masuk tabloid juga seperti mama ! "....he..he..he... Sebuah liputan sederhana tentang seorang Sari...sebagai ibu bagi kedua anakku. Sebagai Ibu bagi ratusan anak-anakku di luar sana....Tak ada sesuatu yang istimewa.....kujalani semua ini karena cinta.....Allah telah menuntun hati dan langkahku...Maka tak kan kusia-siakan hidupku hanya untuk terpekur dan menghiasi diriku sendiri...Ku ingin menjadi bintang bagi sejuta anak-anak.....biarkan mereka bahagia di kala kupancarkan cinta dan sayangku untuk merengkuh hati mereka......