Sunday, March 29, 2009

Aku dan ’anak-anakku’..........

Di suatu pagi, seperti biasa aku datang ke sekolah pemulung ini untuk membawa susu yang rutin aku bagikan seminggu sekali setelah anak-anak selesai berolah raga. Tak terasa sudah seminggu lebih aku tak berjumpa anak-anak yang amat kucintai ini karena aku sempat jatuh sakit & ada kesibukan.
Begitu turun dari mobil, spontan anak-anak mungil mutiara dari Alloh ini berlarian ke arahku untuk berebut minta dipeluk & disalami...Subhanalloh...pelukan hangat merekalah yang selalu membuatku merindukan mereka. Seperti biasa, setiap kali aku datang, mereka langsung berceloteh apapun untuk mengadukan kegundahan maupun kerinduan mereka. Perih hatiku melihat beberapa muridku memperlihatkan kaki-kaki mereka. Ada yang korengan & dirubung lalat karena luka yang tak terawat, ada yang pincang karena telapak kakinya sobek terkena pecahan beling, bernanah karena tertusuk paku. Dan yang membuat aku khawatir adalah ketika satu muridku melapor bahwa kakinya bolong karena tertusuk jarum suntik bekas atau limbah medis. Oh, no....hatiku berdegup kencang. Aku tak berani membayangkan jika jarum itu ternyata jarum bekas pemakai narkoba ataupun orang-orang yang tercemari virus HIV...bagaimana dengan nasib anak ini ? Namun kegalauan ini kusimpan rapat-rapat demi melihat senyum mereka masih terus mengembang meski kaki-kaki mereka secara perlahan sedang membusuk digerogoti kuman.
Lalu kami mengobrol tentang sarapan pagi. Tiba-tiba salah seorang muridku nyeletuk ” Saya sarapan pagi pake bakso, Bu ! ”.....semula, aku membayangkan alangkah enaknya jika pagi-pagi begini ada tukang bakso lewat dan kita makan bareng-bareng bakso hangat. Nyam...betapa nikmatnya. Namun kelezatan yang terbayang di benak itupun buyar ketika muridku menjelaskan bahwa bakso yang ia makan adalah sebungkus bakso yang ia temukan di ’bulog’ atau gunung sampah di wilayah ini....Sejujurnya perutku langsung terasa mual. Namun tanganku langsung terulur untuk memeluk anak itu, kudekap dan kuelus-elus....Kutahan airmataku agar tak tumpah....
Aku ingat kejadian beberapa tahun silam saat anak bungsuku harus diopname selama 7 hari gara-gara salah makan bakso yang kurang fresh...Namun pemulung kecil dalam dekapanku ini tetap segar bugar dan tetap bersekolah seperti biasa meski sudah menyantap sebungkus bakso yang sudah menginap entah berapa hari di tumpukan sampah itu....Subhanalloh....Alloh Maha Adil dengan memberikan kekuatan luar biasa kepada anak-anak sampah ini. Meski mereka sering dihajar dengan makanan basi, berjamur bahkan pernah mereka memakan daging ayam yang sudah keluar belatungnya lalu dicuci & digoreng kembali hanya karena mereka ingin makan daging ayam.....
Bandingkan dengan anak-anak kaum berada di perkotaan yang dengan mudahnya merengek kepada orangtuanya untuk makan ayam di outlet2 friedchicken.....
Suatu potret riil yang terjadi di depan mataku........
Berada diantara mereka sungguh membuatku merasa dilimpahi dengan berjuta-juta perasaan cinta. Rengekan mereka, pelukan mereka, celotehan mereka, tangisan mereka....sungguh selalu kurindukan. Kadang kami bermain lompat karet, main gundu, main sepak bola, balap lari....dan segala aktifitas yang cukup menguras tenaga bagiku...namun melihat mereka tertawa terkekeh-kekeh melihat ibu gurunya terengah-engah kehabisan nafas justru membuatku tak mau melepas ritual bermain seperti ini....
Mereka haus kasih sayang, perhatian & kelembutan....Jika sekolah diliburkan, mereka justru sedih. Masih ingat betul saat musim hujan di awal tahun 2009 ini....suatu pagi hujan deras mengguyur seluruh wilayah Bekasi. Aku harus melewati perjuangan panjang untuk mencapai TPA Bantar Gebang dari tempat tinggalku di Kemang Pratama yang berjarak sekitar 15 km dengan kondisi hujan deras, macet luar biasa & banjir di beberapa ruas jalan. Setelah sampai di depan sekolah, ternyata murid-muridku masih terkunci di luar, tidak bisa masuk ke kelas karena kuncinya dibawa salah satu guru yang juga tidak bisa datang karena hujan deras. Aku langsung turun dari mobil. Kuhampiri murid-muridku yang sudah menggigil kedinginan & bibir mereka membiru. Aku peluk satu persatu lalu aku bujuk agar mereka mau pulang, ganti baju dan hari ini belajar di rumah saja...
Aku tak tega melihat sorot mata kecewa karena tidak bisa sekolah...Aku sadar, berada di sekolah adalah saat yang menyenangkan bagi mereka karena jika pun harus kembali ke ’rumah’, yang mereka hadapi adalah sebuah bedeng kumuh beralaskan tanah, becek,gelap & saat musim hujan begini mereka pasti semakin akrab dengan belatung yang bermunculan dimana-mana...
Di bulan Ramadhan tahun 2008 lalu, anak-anak ini diundang oleh sebuah lembaga bimbingan belajar semacam TPQ untuk mengaji & buka puasa bersama. Kebetulan di lembaga ini disediakan berbagai fasilitas bermain indoor semacam mandi bola, trampolin dll...Tiba-tiba ada seorang anak yang menarik-narik bajuku....
” Ibu...bolehkan anak orang miskin main-main disitu ? ” ....tanyanya dengon polos sambil menunjuk trampolin....Aku langsung tersenyum dan menuntun gadis kecil ini dan membantunya masuk ke dalam trampolin..Perih hatiku mendengar dia begitu lugas menyebutkan statusnya sebagai ’anak orang miskin’......
Aku tidak tahu...hatiku selalu berdebar-debar jika mengingat mereka...Ada sesuatu yang membuatku selalu merindukan kaum ini. Aku bisa marah luar biasa jika ada pihak yang memanfaatkan mereka ataupun menyakitinya....
Pernah suatu saat ada seseorang yang berulang-ulang mengeluhkan tentang bau para pemulung kecil ini yang membuat perut ini terasa mual...Namun bagiku bau mereka tidak berpengaruh apa-apa dan tak menyurutkan keinginanku untuk selalu memeluk mereka kapanpun aku mau. Karena sering mendengar complain tentang bau mereka, aku hanya bisa berkata pelan.....” Bersabarlah & terimalah dengan ikhlas bau mereka. Jika Anda sudi ikhlas, Insya Alloh kelak akan digantikan dengan harumnya syurga...”
Bagaimanapun.....anak-anak ini adalah mutiara dari Alloh......Memang di dunia ini mereka kebetulan terlahir sebagai kaum papa dan berada di tempat yang kumuh dan bau luar biasa...Namun aku berharap, mereka bisa kaya iman & kaya ilmu agar kelak mereka bisa merasakan mendiami kemewahan syurga milik Alloh SWT......