Sunday, March 29, 2009

Kisah Robohnya sebuah Musholla.......

Wilayah Kelurahan Serang merupakan wilayah kedua sebagai binaan kami. Wilayah tersebut terutama di pemukiman pemulung belum ada musholla yang layak untuk kegiatan peribadatan mereka. Ada 1 musholla namun sudah hampir roboh dan tak digunakan lagi. Awalnya kami bina anak-anak untuk tergabung dalam TPQ dengan menumpang di rumah ketua RT setempat, hingga seiring berjalan waktu akhirnya kami berpindah ( menumpang ) ke gedung kosong milik sebuah yayasan dari Jakarta, yaitu bangunan sederhana sebagai basis pendidikan. Namun sampai detik ini status kami hanya menumpang. Disitulah akhirnya kami membina anak didik yang tergabung dalam naungan PAUD, TPQ, Kejar Paket A – C serta pembinaan ketrampilan masyarakat sekitar.
Untuk pembinaan akidah ibu-ibu pada awalnya masih belum terjamah. Di wilayah inilah terjadi pendangkalan akidah secara sporadis yang menorehkan beberapa kejadian yang sangat mengiris hati kami sebagai umat Islam. Kami coba untuk memanfaatkan sebuah musholla reot yang berdiri di atas ‘ permadani sampah ‘. Dengan material bambu & papan, musholla tersebut menjadi urat nadi bagi kegiatan keagamaan pemulung setempat. Akhirnya sudah bulatlah azzam kami untuk mendirikan sebuah majelis taklim ibu-ibu karena untuk membentengi akidah sebuah keluarga, maka harus dilakukan secara menyeluruh. Mulai anak, ibu dan sekaligus si bapak. Tepat beberapa hari sebelum Majelis Taklim Ibu-Ibu tersebut diresmikan, kami mendapatkan kabar yang sangat membuat hati ini bergetar….
“ Musholla kami roboh, Ibu….”
Sungguh ujian Alloh SWT demikian indahnya bila kita pandai menjadi ahli hikmah. Tak ada secuil pun keburukan dari sebuah ketentuan Alloh SWT yang Maha Adil….Saat itu kami hanya memiliki dana yang tentunya jauh dari cukup untuk membangun lagi sebuah musholla meski dengan ukuran yang sangat sederhana sekalipun. Namun dalam hati kami hanyalah ada satu prasangka indah atas segala kemurahan Alloh SWT Sang Penggenggam Rezeki….Dengan berucap Bismillah…akhirnya kami nekat berhutang pada toko bangunan setempat untuk membangun kembali musholla tersebut agar lebih permanen & kokoh untuk ditempati puluhan jamaah. Alhamdulillah dengan tertatih-tatih akhirnya sudah terselesaikan 80 %...
Ketika hampir mendekati 100 % selesai, kembali kami ditelpon agar segera melunasi hutang di toko bangunan dengan nominal beberapa juta rupiah. Kembali kami harus berpikir keras bagaimana caranya segera mendapatkan dana sebesar itu. Belum genap sehari kami tergagap-gagap untuk mendapatkan dana itu, Subhanalloh…tiba-tiba datanglah seorang Ibu yang memberikan bantuan uang dengan jumlah yang sama persis dengan dana yang kami butuhkan. Itulah cara Alloh dalam menolong ummatNya….Alhamdulillah, sekarang telah berdiri sebuah musholla sederhana yang lebih permanen & mampu menampung sekitar 80 jamaah. Sungguh kebahagiaan kami membuncah karena secara perlahan ummat kembali berduyun-duyun sudi datang ke musholla dan mulai secara rutin melakukan taklim dengan bimbingan dari beberapa ustadz / ustadzah. Begitulah sebuah perjuangan untuk merengkuh ummat & mengajak mereka kepada kebaikan. Dan perjuangan ini belumlah selesai karena sesungguhnya masih banyak ‘ musuh-musuh ‘ yang harus dikalahkan….yaitu kefakiran iman, kefakiran ilmu, kefakiran akidah & syahwat tentang dunia yang membuat ummat ini melupakan dien-nya. Dan semoga kami tetap istiqomah dalam menjalankan dakwah bilhal ini untuk merengkuh ummat. Amin.


Musholla yang sudah jadi ....dan kegiatan ibu-2 pengajian.