Saturday, August 1, 2009

Kunjungan Mahasiswa Universitas Bhayangkara

“ Sayang, mahasiswaku pengen berkunjung ke sekolah anak-anak pemulung yang kamu bina, lho. Boleh, ya..? “ suara lembut bu Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara terdengar lembut di ujung telpon.
Ibu Tatik, begitu aku memanggilnya. Seorang Dekan yang friendly, motherly dan membuatku teringat dengan figure seorang Ibu yang kurindukan…
Meski baru mengenalnya beberapa saat, namun rasanya tak ada hijab untuk merindukannya sebagai seorang Ibu. Dan Beliau pun senantiasa memanggilku dengan sebutan ‘sayang’…
Hari Jum’at, 18 Desember 2009 jam 9 pagi, tibalah saatnya rombongan mahasiswa Universitas Bhayangkara itu berkunjung ke sekolahku.
Setelah acara opening, maka murid-muridku segera masuk ‘kandang’….diikuti oleh belasan mahasiswa yang ingin mendongeng dan sharing dengan anak-anakku. Sedangkan ibu-ibu wali murid aku ajak masuk kelas yang lain untuk penyuluhan tentang pola asuh yang tepat bagi anak-anak.
Dengan modal megaphone mini, aku mulai membuka penyuluhan bagi ibu-ibu. Sekejap mereka terkesiap diam ketika sampai pada topic bahwa ‘ anak-anak yang kita lahirkan ini bukanlah milik kita melainkan milik Alloh Ta’ala. Meski mereka dititipkan lewat rahim kita, bukan berarti mereka menjadi milik kita dan bebas untuk kita perlakukan semau kita. Alloh menitipkan anak-anak ini dalam keadaan bersih. Maka kelak kita harus mengembalikan mereka dalam keadaan yang bersih pula…’
Maka ceritaku mulai mengalir tentang beberapa anak yang menampakkan sikap destruktif di sekolah. Usut punya usut, ternyata mereka pun mengalami bullying oleh orangtuanya sendiri. Aku prihatin dengan perilaku anak-anak pemulung yang cenderung liar dan beringas. Dan sikap-sikap ini tentunya merupakan hasil dari proses meniru dari apa yang mereka lihat setiap hari. Khususnya dari lingkungan sosial terkecilnya, yaitu keluarga. Utamanya ayah ibunya yang memegang kendali dalam pendidikan anak-anak ini. Maka mustahil diperoleh out put yang maksimal jika pembinaan tidak dilakukan secara menyeluruh.
Sejenak setelah aku memberikan uraian dengan sentuhan religi, maka giliran Ibu Dekan yang cantik ini untuk memberikan penyuluhan pola asuh anak yang lebih spesifik based on Psikologi….
Sementara di aula yang penuh berisi anak-anak dan mahasiswa terdengar riuh rendah tawa dan celotehan bersahut-sahutan. Para mahasiswa itu terlihat antusias dalam mendongeng dan membuat game-game yang memancing tawa bahagia anak-anakku ini.
Menjelang sholat Jumat, kami pun berpisah. Rombongan Universitas Bhayangkara berpamitan sambil memberikan bingkisan kepada semua murid-muridku…
“ Terimakasih, Kakak…” itulah ungkapan terimakasih dari bibir-bibir mungil yang bersedih karena harus berpisah kembali dengan ‘kakak-kakak’ yang mungkin tidak akan dijumpainya lagi…Ada satu hal yang membuatku haru. Anak-anak mungil ini menyampirkan sebuah asa untuk menjadi seorang mahasiswa seperti kakak-kakak ini. Amin Yaa Rabb…..terbukalah pintu langit dan semoga doa yang tulus penuh harap ini Insya Alloh didengar dan dikabulkan olehNya…
Alangkah bangganya aku bila melihat anak-anak pemulung ini benar-benar mampu mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang ‘mahasiswa’….
Semoga semakin banyak tangan yang terulur untuk peduli kepada anak-anak seperti ini..Anak-anak yang masih memiliki mimpi yang tinggi. Harapan yang serasa melambung di awan…namun dengan ridho Alloh yang mengetuk hati para dermawan sekaliyan, maka bukan hal yang mustahil bila mimpi-mimpi ini akan dapat terwujud…
So…siapa mau duluan mengulurkan tangan ?

Visits Bhayangkara University Students

"Honey, my students intend to visit your school which you coached. What do you think ? " soft voice the Dean of the Faculty of Psychology Bhayangkara University.
Madame Tatik, I called her. A friendly Dean, motherly, remembering the figure of a mother who I miss ...
Although only known her a while, but I feel so close to her. And she always call me 'darling' ...
On Friday, December 18, 2009 at 9 am, it's time Bhayangkara University student group arrived.
After the opening ceremony, all my students entering the hall .... Followed by dozens of students who want to tell stories and sharing with my children. While I invite the mothers to enter the other class to counseling about the proper upbringing of children.
Using mini megaphone, I began to open counseling for mothers. They gasped a moment silent when it comes to the topic that 'the children that we generate is not ours but belongs to Alloh Exalted. Although they are entrusted by our uterus, does not mean they belong to us and we are free to arbitrarily treat us. Alloh entrust these children in a clean condition. So we shall have to return them in a clean condition well ... '
So my story begins to flow about some children who appeared destructive attitude in school. I investigate them, they told that had experienced bullying by his own parents. I was concerned with the behavior of children who tend wild scavengers and violent. And these attitudes must be the result of the process of imitating what they see every day. Especially from the smallest social environment, namely family. Mainly his parents are in control in the education of these children. So impossible to obtain the maximum rev out if coaching is not done thoroughly.
For a moment after I gave a description with a touch of religion, then the turn this beautiful Dean to provide parenting education, based on Psychology ....
While in the hall full of children and students clamorous sounds of laughter. The students seemed enthusiastic in telling stories and making games that provoke laughter of happy children.
By the Friday prayer, we were separated. Bhayangkara University farewell party while giving the gift to all my students ...
"Thank you, Brother ..." is an expression of gratitude lips little sad having to part again with the 'brothers' who may not be seen again ... There is one thing that made me emotion. The children are put a little hope to become a student like these brothers. Amin Ya Rabb ... .. opened the door of heaven and hopefully sincere prayer is willing, hopefully Alloh heard and granted by Him ...
How proud I am to see the scavengers' children are actually able to realize his dream of becoming a 'student' ....
Hopefully more and more hands outstretched to care for children like this .. The children who still have high dreams. Expectations that seemed to soar in the clouds ...
So ... who would go first reached?