Saturday, April 4, 2009

Khatam Iqra'


Di awal-awal pembukaan Majelis Taklim Al Falah, ibu-ibu pemulung begitu penuh menjejali musholla kardus..Di awal-awal, memang aku masih membagikan ‘ pemanis ‘ agar mereka sudi datang ke musholla untuk mengaji. Secara perlahan, barulah kusuntikkan makna sebuah kelurusan niat, tentang keikhlasan dan tentang pentingnya tholabul ilmi agar mereka dengan ikhlas sudi datang ke musholla tanpa ada iming-iming pemanis lagi…
Sebulan, dua bulan, tiga bulan…tak terasa sudah ibu-ibu pemulung ini melakukan taklim di musholla kardus yang terletak di tengah bentangan sampah desa Sumur Batu Kec Bantar Gebang…
Suatu hari…..
“ Bunda, saya sudah khatam…. “
Aku terkaget dengan panggilan ‘ Bunda ‘ dari seorang nenek tua yang menyodorkan sebuah buku iqra’ kecil di tangannya…
“ Subhanalloh….nenek sudah khatam Al Qur’an , ya ? “ tanyaku senang. Nenek tua tadi hanya tersenyum simpul malu..
“ Bukan, Bunda…saya khatam iqra’ jilid satu…”
Dalam hati sesungguhnya aku ingin tersenyum melihat keluguan dan senyum malu-malu si nenek tadi…Namun ada satu kebahagiaan membuncah melihat si nenek tadi dengan bangganya menunjukkan prestasinya telah khatam iqra’ jilid satu…
“ Subhanalloh…nenek pintar sekali. Diteruskan belajarnya, ya ? Insya Alloh nanti lama-lama akan bisa membaca AlQur’an dan mempelajari maknanya pula karena AlQur’an bukan hanya dibaca tulisannya, tetapi harus kita pahami, kita amalkan dan kita jadikan pedoman hidup, ya Nek ? “……..si nenek hanya manggut-manggut senang dengan mata berbinar. Persis anak-anak PAUD yang kubina ketika mendapat pujian dari ibu gurunya…
Mungkin bagi orang lain, khatam iqra’ jilid satu adalah hal biasa dan bukan sebuah prestasi yang membanggakan. Tetapi di mataku, si nenek ini telah melakukan perjuangan hebat untuk bisa membaca dan memahami AlQur’an. Suatu saat nanti…Insya Alloh….