Tuesday, April 28, 2009

Kunjungan Ukhti MTI Baitul Jihad

16 April 2009

Seperti yang sudah disepakati, pagi itu aku mau mengantar ukhti-ukhti cantik dari Majelis Taklim Baitul Jihad Kemang Pratama 2 untuk silaturahmi ke TPA Bantar Gebang, mengunjungi murid-muridku dan berkeliling ke wilayah-wilayah binaan. Kepala Suku Mbakyu Hesti, juru tulis Jeng Ichi, perawat cantik mbakyu Ika, tak lupa dengan pasukannya...Jeng Anita & bu Lies juragan es Teler...( nyuwun ngapunten bu Lies, he..he..). Sudah lama sekali aku tak bersama mereka dalam satu gawe karena kesibukanku di Bantar Gebang...
Ukhti-ukhti inilah yang sudah sedemikian menyingsingkan lengan baju mengadakan baksos di wilayah Kemang Pratama untuk membantuku membiayai murid-muridku yang akan maju ujian kesetaraan maupun masuk pondok pesantren ( Thanx so much ya ukhti..... )
Meskipun aku sudah berpesan agar mereka jangan tampil cantik, tapi ya tetep aja keliatan cantik. ( Inner beauty, ukhti...)
Sampailah kami di sekolahku. Setelah membagikan susu dan biskuit, iseng-iseng aku ajak mereka keliling bedeng pemulung. Bisa ditebak...sebentar lagi pasti akan ’ jatuh korban ’...he..he
Benar saja...Tak beberapa lama setelah kami berkeliling, tiba-tiba Jeng Anita mulai pucat. Wanita yang masih saja tampak cantik en kinclong ini mulai limbung dan pingin muntah. Aku mulai tak tega untuk memaksanya meneruskan roadshow ini. Aku minta dia kembali ke mobil. Aku tidak mau ambil resiko panggil ambulans jika tiba-tiba ada yang pingsan.
Alhamdulillah, selesai sudah kuantar ibu-ibu cantik ini berkeliling di 3 wilayah binaanku lengkap dengan adegan kepala benjol karena kejedot kaca jendela. Maklum, biasanya aku pergi perang sendirian sehingga nyopir mobil pun seperti membawa tank perang. Gundukan atau lobang sebesar apapun terus aku hajar. Jadi ' bad habit ' ini masih saja terbawa dan aku lupa kalau sedang membawa ibu-ibu yang lemah lembut dan belum terbiasa dengan medan seperti ini. Afwan ya Ukhti...
Kami pulang dengan membawa cerita dan keceriaan...
Jazakillah ukhti atas semua ketulusan kalian...kalian rela dihajar bau busuknya Bantar Gebang untuk bisa merasakan dekatnya dengan anak-anak pemulung. Insya Alloh akan tergantikan dengan harumnya syurga...
Andainya mungkin, akan ada lagi roadshow ' wisata sampah ' seperti ini agar generasi muda yang terbiasa tinggal di rumah-rumah mewah yang bersih dan ’ steril ’ dari kuman, sesekali merasakan harumnya TPA Bantar Gebang lengkap dengan aksesoris belatungnya....
Komunitas disana bukan untuk dikasihani semata. Tetapi dibina agar terentas dari sampah....
Who next ?