Tuesday, April 7, 2009

Mutiara yang hilang.....

6 April 2009.....
Seharian ini hujan lebat mengguyur kota Bekasi.......
Sampai sore hujan tak juga reda. Aku yang masih berada di toko buku untuk membelikan pensil & penghapus untuk try out anakku besok pagi tiba-tiba dikejutkan dengan telpon yang berdering-dering..........
” Ibu, murid kita ada lagi yang meninggal setengah jam yang lalu karena berak darah...”
Jantungku berdegup kencang. Kakiku lemas. Tanganku bergetar.....
Inalillahi wainailaihi raji’uun.....
Baru seminggu yang lalu aku kehilangan seorang murid laki-laki karena sakit panas dan kejang-kejang. Sore ini, kembali 1 nyawa terenggut.....
Aku bergegas ingin berangkat ke TPA Bantar Gebang untuk melihat muridku untuk yang terakhir kalinya sekaligus ingin membantu dalam pengurusan jenazahnya...Namun terlambat...Tempat tinggalku yang berjarak 15 km dari mereka tak memungkinkanku untuk bisa segera sampai kesana karena saat itu sedang hujan lebat dan lalu lintas macet luar biasa. Akhirnya aku hanya bisa menghubungi mereka lewat telpon.....
Perih hatiku tak bisa berbuat apa-apa di saat mereka membutuhkan uluran tangan...
Dengan tanpa dimandikan ataupun dikafani, mayat mungil itu pun buru-buru dibawa ke kampungnya.....
Dalam rentang waktu seminggu....aku kehilangan 2 murid yang begitu lincah & lucu...
Masih segar dalam ingatanku saat aku membetulkan jilbabnya, mengajari iqra’, mendongeng dan mendengar celotehannya......
Kini ku tak lagi bisa memeluknya....
Apa yang menjadi milik Alloh, akan kembali kepada Alloh....
Dua mutiara hatiku telah berpulang kepada Sang Pemilik.....
Esok atau lusa......apakah aku harus kehilangan lagi mutiara-mutiara yang lain.....?
Inilah potret riil di kehidupan kaum marginal
Kesadaran mereka akan kesehatan didukung dengan himpitan ekonomi membuat mereka pasrah menunggu giliran ajal....
Semoga fenomena ini bisa mengetuk ummat yang ’ kuat ’ agar sudi menundukkan pandangan dan melihat ke bawah......
Masih banyak tangan-tangan yang tengadah membutuhkan uluran tangan...
Tak cukup dengan hanya berorasi maupun mencari kambing hitam siapa yang paling bertanggungjawab atas mereka....Negara ? Pemerintah ? Pejabat ? Aparat ? Orang-orang kaya ?......

Talkless...do more....
Lakukan sekecil apapun yang bisa kau lakukan. Sekarang juga........


Wulan alrmahumah .... [baju biru celana merah] waktu sedang berada didekapan-ku...