Thursday, May 21, 2009

Akhirussanah Al Falah

24 Juni 2009


Pagi ini cerah. Sinar matahari terasa menyengat. Semakin gerah karena polusi dan ‘panas’ yang menguap dari timbunan sampah semakin melengkapi naiknya suhu. Tentu saja plus atap seng yang semakin membuat keringat bercucuran.
Tapi rasanya semua rasa gerah ini tak mengurangi sedikitpun senyum ceria anak-anakku karena hari ini kami berkumpul bersama di ‘ Aula ‘ Bilal bin Rabah, demikian aku menamai ruangan kosong di sudut sekolah kami. Ada agenda penting hari ini. Penerimaan raport, ijazah dan pengumuman para juara kelas.
Diawali dengan pembacaan Kalam Alloh dan permainan rebana ala kadarnya, kami membuka acara ini. Tak ada panggung. Tak ada kursi, tak ada kostum mewah sebagaimana di sekolah-sekolah lain. Yah….aku belum bisa memberikan itu semua untuk mereka. Karena keterbatasan dana, aku harap anak-anakku bisa mengerti situasi ini. Karena uang yang ada, lebih baik kubelikan bangku-bangku sekolah untuk mereka. Jadilah acara akhirussanah ini terselenggara dengan sangat sederhana. Tanpa terekam oleh Handycam. Seringkali teman-temanku meminta rekaman anak-anak pemulung ini. Namun dengan senyum kecut aku hanya bisa menjawab…. ” Maaf, aku belum punya handycam….”
Namun Alhamdulillah semua kesederhanaan ini tak merenggut senyum dan keceriaan mereka. Setelah dibagikan ijazah bagi siswa PAUD yang lulus tahun ini, maka mulailah diumumkan para juara kelas. Sebungkus kado mungil yang berisi buku tulis.
Tahun ini adalah tahun ke dua kami meluluskan siswa PAUD. Sebagian ada yang melanjutkan ke SDN yang ada di wilayah ini, sebagian besar yang lain melanjutkan ke Paket A Al Falah ini.
Tahun demi tahun telah berganti. Masa demi masa telah bergulir. Tak terasa anak-anakku yang dulu begitu imutnya masih menangis di kelas PAUD kini sudah memasuki usia SD….Dan Alhamdulillah aku masih bisa ‘ memeluk ‘ mereka. Bila toh mereka melanjutkan ke SDN, maka masih bisa berkesempatan untuk datang ke sekolah ini untuk mengaji di sore hari.
Tahun ini mulai kugulirkan beberapa program baru. Achievement Award, Hafidz Award, Ekstrakurikuler, Mading Pintar, Lifeskill dll. Kuhujani mereka dengan reward untuk menstimulasi kompetisi positif. Bukan hanya di bidang akademis, tetapi pembiasaan-pembiasaan positif yang menunjang pembentukan akhlak mereka. Aku juga mulai menjalin networking dengan pihak yang dapat mendukung pemberdayaan ummat. Sesungguhnya sekolah ini adalah entry point untuk dakwah bilhal dengan sasaran jangka panjang adalah keseluruhan anggota keluarga. Mulai si anak, ibu dan terakhir yang kubina adalah si ayah. Alhamdulillah secara perlahan step demi step sudah kulalui. Semoga dilapangkan olehNya. Amin.
Perjalanan masih teramat panjang. Perjuangan juga membutuhkan kelurusan niat dan semangat. Semoga energy ini tetap terjaga. Keistiqomahan dalam mengabdi untuk umat dhuafa ini juga semoga tak lekang oleh waktu….Amin.
“ Dan hendaklah takut kepada Alloh, orang-orang yang sekiranya meninggalkan generasi (keturunan) yang lemah di belakang mereka…” QS. An Nisaa : 9

Semoga dengan segala ikhtiar yang berangkat dari kesederhanaan ini bisa mencetak generasi Rabbani yang tangguh dan bernas….Amin.