Thursday, May 21, 2009

Pindahan ke Sekolah Baru Yuk.... !!!


16 Juni 2009
Pagi ini aku datang ke sekolah disambut oleh murid-muridku dengan senyum ceria. Aku lihat mereka sudah berbondong-bondong membawa sapu, tikar, ember, tempat sampah dan semua atribut di sekolah. Aku hampiri mereka dengan perasaan heran….
” Hei…kalian ini mau kemana, Nak koq udah di luar kelas membawa semua peralatan ini ? “….
“ Ibu…kita udah pengen pindah di sekolah baru….” Mereka berebut memelukku dan menggelendot manja.
Barulah aku mahfum dengan tatapan mata mereka yang penuh harap. Sesungguhnya ‘sekolah’ baru yang mereka maksud pun belum sempurna 100% dan siap huni. Lantainya dari paving dan bangku sekolah yang kupesan pun belum datang. Namun anak-anak ini begitu penuh harap ingin merasakan euphoria berada di sekolah yang baru. Aku tak tega mengecewakan mata-mata mungil yang polos ini.
“ Oke…kita baris bareng-bareng menuju sekolah baru, ya ? “
“ Horeeeeee…! “
Senyumku mengembang melihat anak-anakku spontan berebut untuk berbaris menuju sekolah baru.
Subhanalloh….setelah berada di tempat yang baru, mereka berlarian, jungkir balik, main bola, lari-lari keliling sekolah, membuka pintu dan observasi ke seluruh ruangan. Aku mengamati tingkah polah mereka dengan airmata yang tertahan di pelupuk mata…
Terimakasih, Ya Alloh….terimakasih ku diberi kesempatan untuk bisa membahagiakan mereka. Di sekolah yang lama ukuran kelas hanya sepetak. Lantainya semen yang sudah mengelupas. Mejanya adalah meja lipat yang sudah jebol. Bila mereka masuk semua, berdesak-desakan dan berebut meja lipat. Dan kini…di tempat yang baru ini mereka bisa merasakan duduk di bangku sekolah…sama seperti teman-temannya yang lain…Ketika bangku-bangku sekolah yang kupesan sudah datang dan mulai tertata di ruang kelas, mereka berjejer menonton dengan antusias. ” Waaaah…kayak sekolah beneran, yah ? “ begitulah celetuk salah seorang anak. Aku tersenyum mendengar ungkapan polos ini.
Kini, mereka bisa merasakan duduk di bangku, punya halaman sekolah untuk bermain bola…ada yang merajuk minta dibelikan ayunan, jungkat jungkit, ada pula yang minta taman bacaan atau perpustakaan….Ya Alloh, semoga aku bisa mewujudkan mimpi mereka. Melihat senyum ceria murid-muridku ini. Melukiskan sebuah asa yang tinggi dan semangat bagi mereka untuk meraihnya…..Memang aku belum bisa menghadiahkan gedung sekolah yang megah untuk mereka. ‘ Gedung ‘ sekolah ini beralaskan paving, berdinding papan kayu cor dan bambu. Beratap seng bekas yang terpaksa aku tambal dengan aspal agar tidak bocor….Namun inilah istana bagi mereka….yang bisa menorehkan senyum kebahagiaan di wajah-wajah polos yang haus kasih sayang dan perhatian. Semoga senyum ini akan terus bertahan mengiringi pertumbuhan jiwa mereka. Sampai mereka dewasa nanti…Tumbuh menjadi manusia yang tangguh, beriman dan berilmu. Meski tumbuh di lingkungan sampah, namun tidak bermental sampah. Tugasku masih teramat banyak. Perjalanan pun masih teramat panjang. Aku tidak hanya memikirkan pendidikan mereka. Namun mulai memutar otak bagaimana bisa menyalurkan mereka kelak sebagai tenaga kerja yang tangguh dan bernas agar bisa terentas dari lautan sampah ini…..