Thursday, May 21, 2009

Pentas bareng Opick !

18 Juli 2009


Tak terbayangkan sebelumnya. Mimpi pun tidak. Anak-anakku yang notabene setiap hari bergelimang dengan sampah akhirnya bisa sepanggung dengan Opick.
Aku dan anak-anakku memang diundang oleh Badan Wakaf AlQur’an sebagai pengisi acara untuk even ‘ Peluncuran Kapal Dakwah Papua ‘ pada tanggal 18 Juli 2009 di pantai Marlin, Putri Duyung – Ancol.
Di hadapan sekitar 1000 undangan, anak-anakku tampil dengan sedikit ‘ tegang ‘. Bisa dimaklumi, mereka tak pernah tampil di panggung besar di hadapan tamu sedemikian banyak. Meski sudah latihan berkali-kali, mereka masih juga grogi. Terpaksa minus gerakan. Mereka melantunkan nasyid dengan mematung. Namun Alhamdulillah tidak mengecewakan untuk ukuran pemula. Di akhir acara mereka kembali dipanggil untuk tampil rame-rame bareng Opick di panggung.
Terbayar sudah segala keletihan dan perjuangan mereka sehari sebelumnya. Aku mengangkut mereka dari Bantar Gebang menuju Ancol untuk Gladi Resik. Sepanjang perjalanan semua muntah dan kentut berjamaah. Bisa terbayang bagaimana ‘ harum ‘ yang merebak di mobilku. Anak-anak mabuk, pusing, ada yang pucat dan hampir pingsan. Belum lagi pulang kehujanan. Namun semua cerita pilu itu terbayar dengan senyum yang mengembang ketika rame-rame tampil bersama Opick.
Ada satu kisah lucu yang terselip. Begitu mau pulang dan dipersilakan membawa kue-kue, anak-anakku langsung menyerbu meja makanan. Aku terbelalak melihat mereka masing-masing membawa 2 sampai 3 dus. “ Bu…yang ini buat emak dan adikku, yah ? “ begitu rengek mereka menjawab keherananku. Aku menghela nafas pelan sambil tersenyum samar. “ Baik…nanti Ibu yang minta ijin kepada panitya “. Diam-diam aku mengelus dada…Begitu berharganya kue-kue itu yang akan mereka persembahkan kepada emak dan keluarganya sampai mereka begitu erat memegangnya. Ya Alloh…kenyangkanlah perut-perut kosong ini. Bagi sebagian orang yang berlebih, kue-kue ini bisa jadi hanya dilirik sekilas untuk kemudian ditinggalkan begitu saja karena sudah terbiasa ‘ kenyang ‘. Namun anak-anakku ini sedemikian berjuang untuk bisa mempersembahkan kue-kue ini bagi emak dan adiknya….
Kebersamaan yang patut kita cermati………