Tuesday, May 19, 2009

Rumah ter-Baru untuk Al Falah









Rasanya seperti sebuah metamorfosa jika flash back perjalanan kelompok belajar Al Falah. Dari menumpang di musholla kardus, lalu berpindah di sepetak tanah sewa hingga akhirnya sekarang aku ' harus ' membuatkan rumah baru untuk murid-muridku ini. Di ' gedung ' yang belum genap setahun kami tempati itu, ternyata masih terlalu sempit untuk menampung muridku. Mereka sering berebut meja lipat, kami juga tidak bisa leluasa melakukan aktifitas olah raga dikarenakan tidak ada lahan untuk kegiatan out door. Bila pun kami memakai fasilitas jalan cor milik Dinas Kebersihan, tentunya akan berpotensi menimbulkan konflik horizontal dengan mereka. Alasan keamanan, ketertiban dan kebersihan...inilah yang harus kami garis bawahi.
Maka akhirnya kuputuskan untuk mengungsi lagi ke tempat yang lebih kondusif untuk belajar.
Alhamdulillah ada uluran tangan dari seorang sahabatku yang selama ini begitu istiqomah membantuku dan mengulurkan tangan di saat aku butuh bantuan. Aku tahu, dia pun enggan tersebut namanya. Namun Insya Alloh namanya justru terukir lebih indah di sisi Alloh SWT atas segala keindahan amal shalehnya.
Dengan modal hutang dan uluran tangan ini, aku langsung gerak cepat mencari lahan sewa. Penuh perjuangan dalam perjalanan kali ini...tak terbayangkan aku harus menghadapi ( lagi ) gangguan preman di tengah proses pembangunan sekolah ini. Namun Alhamdulillah, dengan bekal ' power of kepepet ' , adrenalinku meningkat tajam sehingga aku tak gentar sedikitpun menghadapi hadangan mereka...mereka pun mundur teratur dan tak menampakkan batang hidungnya lagi. Step berikutnya, mulailah aku berperan sekaligus sebagai mandor untuk mengawasi pembangunan ini. Melelahkan itu pasti. Aku harus hunting sendiri seng bekas, kayu, bambu , paving dll agar bisa menghemat cost. Apapun akan aku jalani selama tubuhku masih kuat menjalani semua ini..Melihat bangunan kayu plus bilik bambu dan beratap seng itu kini mulai berdiri megah, aku pun bisa tersenyum bahagia. Aku sudah membayangkan bagaimana murid-muridku nanti bisa duduk manis di bangku sekolah ( yang belum terbeli ), bisa berolah raga di halaman sekolah, punya taman bacaan sendiri, musholla untuk mengaji dan Insya Alloh akan kulengkapi dengan permainan outdoor agar mereka bisa menikmati keceriaan yang utuh sebagaimana anak-anak yang lain..Amin...
Semoga di tempat yang sederhana ini bisa menjadi embrio tercetaknya generasi Rabbani yang tangguh...beriman, berilmu,bernas dan berakhlakul kariimah...