Saturday, February 27, 2010

Pradhipto Bagas Wicaksono...


Pradhipto Bagas Wicaksono...sebuah nama ‘Jawa’ yang dianugerahkan oleh kakek neneknya ini melekat kuat dalam diri mujahidku yang pertama ini...
Terlahir dengan selamat setelah virus toxoplasma mengoyak kesehatannya di rahimku..
Anugerah yang amat indah dari Alloh. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Di mataku, setiap anak membawa kecerdasan yang spesifik. Demikian pula anakku ini...
Karakternya sedikit pendiam, intovert terhadap lingkungan yang dirasanya ‘kurang aman’ baginya...namun amat terbuka terhadap bundanya..
Setiap saat tak terlewatkan dengan curhat-curhatnya. Saat down, maka nasihat-nasihatku lah yang akan meng-charge kembali semangatnya.
Sejak kecil sudah terbiasa mengikutiku ke tempat-tepat kumuh hingga empatinya sudah cukup terasah. Dia tak lagi merasa jijik di kala kuajak keluar masuk bedeng-bedeng pemulung.
Dia adalah kritikus bagi ayah bundanya...
Someday, dia mengkritik ayahandanya yang mengantuk dan memilih tidur di mobil setiap ritual keliling kota dan bagi-bagi nasi bungkus untuk abang becak. Aku memang sengaja mengajak anak-anakku secara langsung terlibat dalam aktifitas ini. Diam-diam dia mengamati ‘kantuk’ ayahnya dan menterjemahkan ke dalam bahasa anak-anaknya...
“ Mama, kenapa sih Papa koq sombong kepada orang miskin ? Kenapa Papa tidak turun dari mobil dan mengajak ngobrol orang-orang ini ?”
Aku tersenyum mendengar pukulan telak mujahid mungil ini. Dan sejak itu, ayahandanya langsung terkesiap dan berada di garda terdepan untuk membagikan nasi bungkus kepada abang-abang becak dan tunawisma di sudut-sudut kota...
Pernah pula di saat aku sedang menyetir mobil dan tak sengaja channel radio terdengar sebuah lagu...Dia marah..
“ No, Mom....please turn off the radio or change the channel. I don’t want this song. I want murottal Qur’an! “
Kata psikolog anakku mengalami keterlambatan kematangan sosial sehingga amat sulit beradaptasi dengan teman sebaya. Namun yang sungguh membuatku terperangah...bila sudah membahas tentang Dien-nya...anak ini begitu melesat jauh. Serius melampaui anak-anak seusianya. Sering di tengah malam dia melompat dari tidurnya dan melakukan qiyamulail tanpa aku paksa. Saat hatinya gundah, dia baca QS. Al Insyirah. Sami’na wa atho’na atas semua yang ia dengar dari bundanya...maka aku harus hati-hati sekali dalam berdiskusi dengannya...
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, aku peluk mujahid-ku ini dengan sepenuh cintaku...

Pradhipto Bagas Wicaksono ... a 'Java name' is conferred by his grandparents. A very beautiful gift from Alloh. With all the benefits and drawbacks. In my eyes, every child brings a specific intelligence. Similarly, my son ... Character a bit quiet, environmentally intovert he felt 'less safe' for him ... but very open to her mother .. He usually share his feeling with me. When down, my advice is advice would charge back to spirit. Since childhood, he often follow me to the dirty places with marginal people community. And it maked his empathy honed enough. He no longer felt disgusted when I brought in and out of scavengers’home. He is a critic of his parent ... Someday, he criticized his father in our social activity to around town sharing the rice-pack for the rickshaw driver. I usualy invite my the children to involved directly in this activity. He asked me why his father often slept in the car without making interaction with the poor people.. "Mom, why does father arrogance to the poor people? Why he does not get out of the car and talk to these people? " And since then, his father immediately gasped and was in front guard to distribute the rice pack to the rickshaws driver and homeless in the corners of the city ... One day, when I was driving a car and accidentally heard a radio channel of a song ... He's mad .. "No, Mom .... please turn off the radio or change the channel. I do not want this song. I want Murottal Quran! " My psychologist said that my son has been delayed social maturity that is very difficult to adapt to their peers. But what really made me astonished ... when he was talking about religion, he would discussed seriously beyond his age. Often in the middle of the night he jumped out of bed and do qiyamulail without forced. When he felt so sad, he read the verse. Al Insyirah. He always hear & doing what her mother said ... so I must be very careful in discussions with him ... With all the benefits and drawbacks, I hug my mujahid is with all my love ...