Saturday, February 27, 2010

Rinduku


Adi dan Apri….2 bocah dalam pangkuanku ini adalah salah satu potret anak-anak yang merepresentasikan ‘dunia’ kaum pemulung di TPA Bantar Gebang.
Saat matahari belum bersinar terang, kedua orang tua kedua bocah mungil ini sudah berangkat ke ‘Bulog sampah’ untuk mengais-ngais sampah non organic yang akan mereka jual.
Tinggallah kedua bocah yang teramat mungil ini di dalam gubuk reot. Setiap hari, hanya ada sebakul nasi putih di rumahnya. Selebihnya, kedua bocah ini keluyuran entah kemana bagai anak-anak kucing yang kadang tidur di sembarang tempat.
First love at first sight. Begitulah yang kurasakan begitu melihat mereka. Dadaku tergetar dan sangat ingin memeluk mereka.
Begitu mereka ada di dalam pelukanku, kurasakan dekapan yang amat kuat. Naluriku sebagai seorang ibu sungguh amat menginginkan kedua bocah ini merasa nyaman dalam pelukanku…
Aku tak peduli dengan koreng di kedua kakinya ataupun bau menyengat karena mereka jarang mandi. Saat ku memeluknya, ada sebuah perasaan sayang yang luar biasa. Terutama si kecil Apri yang baru berusia 2 tahun dan belum bisa bicara. Tatapannya yang polos dan ‘berbicara’ sangat membutuhkan pelukan, kasih sayang dan kehangatan seorang ibu. Sampai akhirnya dia pun tertidur pulas di pangkuanku…
Kubiarkan sesaat anak ini merasakan pelukanku sampai dia benar-benar lelap…
Kupandangi wajahnya yang kotor penuh debu dan tanah basah yang menempel di pipinya, kaki-kakinya yang korengan, kuku-kuku yang panjang kehitaman, rambut merah gimbal karena jarang tersentuh shampoo…Perih hatiku. Terbayang kedua putraku di rumah yang kenyang dengan pelukan sayangku, mandi shower dengan air hangat, rutin aku gunting kuku-kukunya, aku periksa giginya, bila lecet sedikit saja maka aku sudah tergopoh-gopoh memberikannya betadine…
Bila putraku bisa tidur lelap dalam pelukanku dan selimut hangatnya plus bonus dongeng yang rutin kubacakan, maka anak ini hanya bisa menggigil kedinginan tidur di sembarang tempat tanpa alas tanpa selimut…
Ya Rabb…aku yakin ada jutaan bahkan milyaran anak-anak yang merasakan kepedihan seperti ini. Di jalan, di bawah jembatan, di trotoar, di pinggir sampah…di tempat-tempat manapun dimana mereka ‘tinggal’ tanpa arah hidup yang pasti.
Sejak kecil aku punya mimpi. Memiliki rumah yang amat besar, lalu kubangun kamar-kamar yang banyak. Dan kuajak teman-teman kecilku yang terlantar ini untuk tinggal bersamaku..
Semoga banyak saudara saudariku yang mempunyai mimpi yang sama. Agar kami dapat berjamaah dalam membangun istana yang indah bagi anak-anak mungil ini untuk berteduh. Semoga semakin banyak hati yang terketuk untuk menumbuhkan kasih sayangnya agar anak-anak mungil ini dapat merasakan pelukan sayang yang tulus dari orang-orang yang peduli padanya…
Nak…Ibu mencintaimu….semua anak adalah anakku. Yang dititipkan lewat rahimku maupun yang kujumpai di kolong jembatan….Ibu masih memiliki sepotong hati yang berisikan cinta yang tulus untukmu…


Missing boys ....

Adi and Apri ...2 boys in my lap is one portrait of scavengers children who represent the ' world ' of the scavengers at the landfill Bantar Gebang. When the sun has not shone brightly, the parents of this little boys had gone to 'Bulog trash' to scavenge non-organic garbage will they sell. These two little boys in rickety shack. Every day, there is only a cup of rice at home. All days, the boys were wandering somewhere where the kids like a cat which sleep in any place. First love at first sight. That's how I felt when I saw them. My chest was thrilled and eager to embrace them. Once they are in my arms, I felt a very strong arms. My instincts as a mother and it was very wanted these boys to feel comfortable in my arms ... I do not care about the sore on his leg or smell because they rarely bathed. When I hugged them, there was a feeling of great affection. Especially little Apri 2-year-old and can not talk yet clearly. His gaze is innocent and 'talk' in dire need hugs, love and warmth of a mother. Until finally he fell asleep in my lap ... I let this kid just feel my arms until she was really asleep ... I looked at his face full of dust, dirty and wet soil stuck to the cheeks, the sore on his legs, nails blackish long, matted red hair because rarely touched by shampoo ... Oh God... I could see my two sons at home who are full with hugs my dear, shower with warm water, I routinely cut his nails, I check his teeth, if a little scuffed and I had rushed to give medicine If my son can sleep soundly in my arms with warm blankets also routine fairy tales, but these children could only sleep shivering in bare places without blankets ... Oh God ... I'm sure there are millions and even billions of children who feel pain like this. On the streets, under bridges, on sidewalks, on the edge of the garbage ... in any places where they 'live' life without a definite aspiration Since childhood I have a dream. Having a very large house, then built the rooms a lot. And I brought my little friends who are displaced to live with me .. I hope many people having the same dream. So that we can build a congregation in a beautiful palace for little kids to take shelter. Hopefully more and more hearts be touched affection for little children so they can feel the embrace of genuine affection from the people who care about them ... Kids... Mom loves you .... All the kids are mine. My own children or the kids who I met under a bridge .... I still have a heart containing a sincere love for you ...
.