Tuesday, December 7, 2010

Follow my Mom......


Ramadhan 1432 hijriah - Agustus 2011

Siang itu aku menjemput buah hatiku di sekolah....Peluhku bercucuran karena siang begitu terik. Tulang-tulangku serasa ngilu karena letih sepulang dari Bantar Gebang....
Si bungsu Azriel cemberut memasuki mobil. Meletakkan tas sekolahnya di kursi dan langsung merebahkan kepalanya di pangkuanku.....
" Aku ngantuk Mama...."....aku usap rambut tebalnya dan kutiup perlahan dahinya....
" Aku capek, Mama....."....aku menunduk mengamati kulitnya yang kemerahan. Hm...pasti anak ini seharian berlarian di halaman sekolah seperti biasanya. Tak peduli sedang puasa, pasti sayang untuk melewatkan petak umpetnya....
" Yah...sini bobo' di pangkuan Mama " bujukku lembut....Sambil memejamkan mata, mujahid mungilku masih saja berceloteh tentang hari-harinya di sekolah....Seperti biasa, pulang sekolah adalah moment terheboh untuk curhat...he..he..he...
Begitu sampai rumah, Azriel langsung merebahkan badannya di kasur. Tak lupa AC disetel dengan suhu 17 derajat....Wow...aku cukup menggigil dan sering berebut remote AC karena aku tak tahan dingin. Azriel masih saja menikmati kantuknya dan berbolak balik di kasur.....
" Mama mau pergi lagi setelah ini ?" tanyanya penuh selidik.....
" Hm...iya , Dek...Ke Bantar Gebang mengantar 250 nasi bungkus untuk buka puasa anak-anak pemulung murid mama disana......"
" Ow.....No ! Aku capek....."....protesnya..
" Ya sudah...Adek bobo' saja di rumah. Kan Mama bisa berangkat sendiri kesana dengan pak sopir...."....Azriel langsung membuka mata dan duduk sambil menatap mataku tajam.
" Enggak....aku mau ikut Mama....Tapi aku capek, Maaaaaa !"....aku tersenyum geli melihat si Chubby mulai cemberut...

" Kenapa sih Mama sering kasih makan orang-orang miskin ? Kenapa sih Mama selalu mengurusi mereka....apa Mama gak capek ? ".....tersentak aku mendengar complain anakku. Tak biasanya bibir mungil itu meluncurkan kalimat keengganan seperti itu. Mungkin kali ini hatinya sedang mendung dan didera keletihan sepulang sekolah...
Lalu ku tersenyum bijak. Kudekati Azriel, kurebahkan kembali di kasur empuknya dan kupeluk perlahan sambil kuusap-usap dahinya.....
" Ya sudah.....sini mama kelonin ya.....Adek bobo' ditemenin mama yah ?".....sambil mengusap-usap dahinya, aku lalu mendongeng lembut di sisi mujahid mungilku....Kuceritakan bagaimana pengorbanan Rasulullah untuk membantu umatnya....Dalam lapar dan dahaga, dalam setiap kesempitannya, dalam sakitnya.....Rasulullah SAW junjunganku yang amat kucintai ini begitu ikhlas mewakafkan hidupnya untuk sebuah pengabdian yang tak henti-hentinya....Dan itu pulalah yang Beliau tularkan kepada puteri-putrinya...kepada para sahabatnya....Andai Beliau mau, tentu tak sulit bagi Beliau untuk berkemilau harta. Andai Beliau sudi, tentu tak sulit untuk tidur di kasur mewah......Namun kezuhudannya, ketawadhu'annya, keridha-annya untuk lebih mementingkan umatnya.....Keikhlasan yang jernih seperti itulah yang ingin kuteladani.....Tak pernah bergeser satu inchi pun kecintaanku padanya...Apapun yang Beliau perbuat, sanggup menggetarkan jiwaku dan menggelorakan ghirahku......Ini pula yang ingin kutularkan kepada putraku.....yang kuharapkan kelak bisa menjadi mujahid tangguh yang sudi mewakafkan hidup dan matinya di jalan Allah..... Belum selesai aku mendongeng, kulihat ada buliran air bening yang menetes dari pelupuk mata Azriel.....Yah, mujahid mungilku menangis.....Aku usap dengan sayang....
" Mama....sekarang aku ikhlas jika Mama membagikan nasi-nasi itu untuk anak-anak pemulung....Aku janji gak nakal lagi. Gak rewel lagi....".....aku tersenyum haru, kukecup dahi putihnya....

" Baiklah....Adek bobo' dulu ya ? Nanti akan Mama bangunkan dan kita berangkat bersama-sama ke bantar Gebang untuk membagikan nasi itu... Oke ?" Dan terlelaplah anakku.... Tepat dua jam kemudian, kubangunkan mujahid mungilku dan kubisikkan...." Sayaaaaang....saatnya kita beraksi untuk membagikan nasi-nasi bungkus itu untuk mengenyangkan teman-teman kecil kita, yuuuuk....."...kukecup pipi chubby-nya...Azriel menggeliat, membuka mata perlahan, melihat jam didinding lalu spontan melompat turun.... " Ayo Mama, kita berangkat ! " ajaknya bersemangat sambil menggendong guling merah kesayangannya. Guling dekil yang setia menemaninya saat tidur.... Di mobil, Azriel kembali terbuai dalam mimpinya di pangkuanku....Aku tersenyum sambil menatap wajah damainya.... " Terimakasih anakku....terimakasih kau mau berjuang bersama mama untuk membagi nasi-nasi bungkus ini di tengah keletihan dan kantukmu...."...dan sampailah kami di Bantar Gebang. Sesuai janjiku, sore ini telah terkumpul 250 murid-muridku di aula sekolah....beberapa guru sedang mengajari mengaji...Betapa bahagianya aku melihat mata-mata mungil itu berbinar menatap nasi plus ayam crispy serta susu kotak yang siap berpindah ke tangan mereka.... Sore ini....selesai sudah kutunaikan tugasku untuk membagikan nasi-nasi plus susu untuk anak-anakku di Bantar Gebang ini...Dan satu kebahagiaan tak terkira manakala kulihat mujahid mungilku mulai belajar untuk berkorban....belajar mengalah dan mengerti akan sebuah pengabdian di tengah-tengah rasa letih dan kantuknya... Baru segores perjalanan untuk belajar menjadi mujahid sejati...mujahid tangguh yang siap mewakafkan hidupnya di jalan Allah...menebar kemanfaatan...menebar amal kebajikan...semata-mata karena merindukan cinta Rabb-nya....
Terimakasih, anakku.......