Tuesday, December 7, 2010

Mamaku seorang ' Ibu Rumah Tangga '


Anak sulungku, Pradhipto bagas Wicaksono..... Sepulang sekolah membawa beberapa lembar pengumuman dari sekolah dan formulir biodata yang harus diisinya... Kulirik sekilas, dia sedang khusyu' mengisi baris demi baris form biodata...sampailah dia terdiam sesaat ketika pada baris ' pekerjaan ibu '....Tangannya berhenti menulis. Dia terdiam hanya mengetuk-ngetukkan penanya...
" Kenapa berhenti, sayang....? " aku memotong lamunannya...Sekejap Bagas tersentak dan mengernyitkan keningnya...
" Aku bingung mengisinya, Mama...."....lalu aku mendekat. Kulihat memang masih kosong melompong belum terisi jawaban...
" Bingung kenapa, Nak ? Menurutmu, apa sih pekerjaan Mama ?" selidikku....Bagas mengerlingkan matanya...
" Justru itu yang aku bingung, Mama....Mama banyak sekali pekerjaannya...Mengurus aku dan adik, mengurus rumah, mengurusi sekolah di TPA Bantar Gebang, mengurusi anak-anak pemulung, mengurusi panti asuhan, mengurusi nenek-nenek terlantar, mengurusi perusahaan, kemudian sering talkshow dan ngisi seminar...eh malah sering syuting pula....Trus, aku isi apa dong, Ma ? Guru...Direktur...Artis...Trainer...atau apa ? ".....aku spontan terbahak mendengar pertanyaan polos anakku....
" Tulis saja ' Ibu Rumah Tangga '...Oke ? " aku mengedipkan sebelah mataku...
" Memangnya Ibu Rumah Tangga itu sebuah pekerjaan ya Ma ? "....aku terdiam sejenak. Agak sulit menjawabnya...
" Hm...bukan juga yah ? Itu adalah tugas mulia yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada setiap wanita. Seberapapun tinggi jabatan dunia yang diembannya di dunia, setiap wanita adalah sebagai Ibu Rumah Tangga...Dan Mama sangat bangga menyandang status itu....Meski katamu mama memiliki ' banyak pekerjaan ' yang membuatmu bingung menyebutnya sebagai apa, tetapi satu hal yang pasti, tugas yang sangat mengagungkan Mama adalah sebagai Ibu Rumah Tangga...Sebagai istri dari ayahmu, sebagai Ibu bagimu dan adikmu....barulah mama sisihkan hati mama untuk menyedekahkan hidup mama ini untuk kemaslahatan orang-orang di sekeliling kita....Bukankah manusia dikatakan sangat beruntung jika bisa menebar kemanfataan bagi umat, sayangku ? Tak penting dengan sebutan apa bagi Mama...Yang jelas, setiap langkah Mama haruslah mendatangkan keberkahan dari Allah SWT "....Bagas memperhatikan dengan seksama penjelasanku...sambil manggut-manggut dia lalu menggoreskan penanya.... ' IBU RUMAH TANGGA ' dituliskannya dengan huruf besar dengan penuh keyakinan....Aku tersenyum melihatnya. Pembicaraan singkat ini begitu berkesan bagiku. Ku tak menyangka anakku sendiri pun kebingungan untuk menyebut bundanya sebagai ' apa '.... Di kala orang-orang haus pengakuan, berlomba-lomba memohon legalitas atas setiap jabatan yang diembannya untuk memenuhi Curriculum Vitae-nya demi persiapan Pemilu maupun promosi jabatan, justru aku tak peduli dengan semua itu....Tanpa SK aku tetap melenggang sebagai ' guru ' di setiap jengkal langkahku..tanpa jabatan struktural aku tetap melenggang melaksanakan tugas riil-ku mengurus umat marginal di manapun tempat yang ingin kutuju... Honesty...di saat orang lain begitu haus publikasi untuk menyorot ' pengabdiannya '....sesungguhnya aku justru jengah berada di posisi spotlight. Jika aku menjalani liputan, semata-mata karena aku sangat menghargai teman-teman media yang telah bersusah payah mencari narasumber untuk bahan liputan...Ku sangat memahami bagaimana jatuh bangunnya mereka untuk sebuah liputan..Dan kujalani semua itu tanpa hasrat popularitas....Absolutely not... Maka ku hanya bisa menolak halus dikala ditawari untuk lebih ' berkibar ' dengan join di sebuah partai dan memasuki lembaga terhormat...
" Saya tidak tertarik...Ibarat ikan, tak bisa jauh dari air sebagai tempat hidupnya. Demikian pula saya, tak bisa jauh dari umat yang masih membutuhkan uluran tangan ini. Disinilah dunia saya. Disinilah tempat saya. Jika saya masuk ke lingkungan formal dalam kungkungan partai, saya khawatir kaki saya tak lagi leluasa melenggang dengan ikhlas...Jadi, biarlah saya tetap berada disini...Percuma saya ' berkibar ' di atas namun tidak riil menyentuh ke bawah...Hanya retorika yang dibungkus pengabdian semu. Lebih baik yang berkibar adalah kemanfaatan yang saya tebarkan kepada umat...Pertolongan akan datang dari segala penjuru jika Allah menghendakinya...Saya lebih meyakini hal itu...Jadi biarlah kita berjuang dengan porsi kita masing-masing....Anda berada di tempat yang terhormat, dan saya yang akan bersanding langsung dengan umat...."

Begitulah anakku.....Mama adalah wanita biasa yang begitu bangga dan ridho dengan tugas mulia dari Rabb kita...." Ibu Rumah Tangga "....apalagi jika dimuliakan dengan status shalihah di mata Allah SWT.....