Saturday, February 27, 2010

Metamorfosa

Ku menggambarkan metamorfosa anak-anakku di Bantar Gebang bagai perubahan dari seekor ulat yang awalnya menjijikkan hingga menjadi seekor kupu-kupu nan cantik...
Dulu di kala mereka datang...entah berapa kali ku mengelus dada ataupun harus berlarian mengejar dan memeluk mereka untuk berhenti berkelahi dan mengumbar kata-kata kasar. Kata-kata....' Loe...gue...tolol...monyong....' dan sederet kata-kata kasar acapkali terlontar dari mulut-mulut mungil itu. Atau tendangan dan cakaran yang begitu dahsyatnya mampu menimbulkan luka yang berdarah-darah.....Aku hanya bisa melihat semua itu dengan kepiluan teramat sangat mengingat anak-anak itu dibesarkan dalam lingkungan yang keras, kotor dan jauh dari pemahaman agama serta akhlak yang Islami. Diperparah lagi dengan bullying yang menimpa mereka dan justru seringkali dilakukan oleh orang tua mereka sendiri...
Setahun...dua tahun...hingga kini menginjak tahun ketiga ku merengkuh mereka...barulah kutemukan oase sejuk yang begitu dahsyat menggetarkan semangatku kembali...
Tatkala sekarang kutemui mereka sudah lebih santun, memanggil ' kakak dan adik ' kepada teman-teman di sekolah, begitu takzim menyalami para guru dengan salamnya yang khas, begitu fasih melafalkan zikir dan ayat-ayat Qur'an, percaya diri menghafalkan hadist-hadist shahih dalam 3 versi bahasa...Arabic, Engilsh dan terjemahan Indonesian...Dan yang menggetarkan hatiku, tatkala mereka mulai berani mengemukakan mimpi-mimpi mereka tentang sebuah cita-cita...
" Aku ingin menjadi dokter, Bu ! "
" Aku ingin menjadi Insinyur, Bu ! "
" Aku ingin menjadi arsitek, Bu ! "
.....dan berbagai mimpi-mimpi yang menyiratkan semangat mereka untuk meraih pendidikan yang setinggi-tingginya...
Honestly....dadaku tegetar. Airmataku rasanya sudah tak tertahankan untuk tumpah. Antara kebanggaan dan keharuan melihat perubahan yang cukup significant ini...Dalam hati aku hanya berbisik...
" Amiin Yaa Rabb....bukalah pintu langit dan dengarkan doa anak-anak mungil ini, Yaa Rabb. Mohon Kau berikan kesempatan kepada mereka untuk dapat mewujudkan mimpi-mimpi ini...sebuah asa yang mulia. Agar mereka tak lagi menjadi anak sampah. Berikanlah kekuatan kepada kami untuk mendampingi mereka dalam meraih asa ini. Mendidik mereka dan membekali mereka menjadi anak-anak yang tunduk kepadaMu.."
Setiap kali ku menulis tentang ' anak-anakku '...setiap kali pula dadaku bergetar dipenuhi rasa cinta yang begitu mendalam...kerinduan teramat sangat akan pelukan mereka, tarikan tangan-tangan mungil yang enggan melepas telapak tanganku, ataupun rengekan manja setiap kali memintaku untuk memasuki kelas mereka untuk mengajar....
Memang saat ini ku tak mampu memenuhi dahaga mereka untuk setiap hari bertemu dan mengajar mereka...namun setiap kali ku mengunjungi anak-anakku ini, kulampiaskan rinduku dan membiarkan mereka bermanja-manja mengelendot dan berebut memelukku...
Anak-anak seperti mereka begitu haus kasih sayang, kelembutan, perhatian dan penerimaan yang tulus oleh orang-orang sekitarnya.....ibarat tanaman mungil, di kala kita bisa menyiraminya dengan penuh ketulusan, maka kelak ia akan tumbuh menjadi tanaman kokoh yang berakar kuat menghujam ke dalam bumi...
Suatu hari nanti...bukanlah hal yang mustahil jika salah satu dari mereka akan tumbuh menjadi manusia hebat yang mampu menggelorakan sebuah kebanggaan....Amin....
Jika pun ku tak cukup usia untuk melihatnya..maka semoga secuil cintaku masih tersimpan di dada anak-anakku ini....