Saturday, July 24, 2010

Aoyama Gakuin University of Tokyo


24 Austus 2010

Seperti yang sudah disounding oleh Bpk. Bambang dar Itochu, pagi ini rombongan dari Aoyama Gakuin University of Tokyo akan berkunjung ke sekolahku. Sekian bulan yang lalu kuterima sebuah telpon..." Bu Sari, Profesor Fujikawa dan mahasiswanya ingin berkunjung ke sekolah Ibu...mau study banding katanya..." aku langsung tergelak mendengar candaan Pak Bambang. Studi banding apaan ? Mau membandingkan beda harumnya Tokyo dan harumnya Bantar Gebang ? Berita ini segera aku forward ke semua guru-guru...
Dan pagi ini, tibalah sebuah bis pariwisata yang mengangkut sekitar 21 mahasiswa plus seorang profesor yang humble banget dan sungguh tidak memperlihatkan angkernya seorang profesor.
Kami semua berkumpul di aula Bilal bin Rabbah...
Seperti biasa kami pun berbaur dalam canda dan tawa meskipun dihadang oleh perbedaan bahasa. Saling bergantian kami pun memperlihatkan performance masing-masing.
Ketika tiba saatnya anak-anakku memainkan rebana, mereka pun serempak berjoged, ha..ha..ha..Diam-diam aku mengamati mahasiswa Jepang ini. Begitu bersemangat dan hangat terhadap anak-anak pemulung. Tawa mereka tak henti-hentinya...untuk menghibur anak-anakku, mereka berjoged, membuat origami, bernyanyi serta melakukan atraksi-atraksi khas Jepang....Pagi ini terasa begitu meriah...Dan momen yang indah ini dimanfaatkan oleh crew ANTARA TV yg kebetulan memang sedang ada appointment untuk melakukan syuting di sekolahku ini...
Sampailah tiba saatnya mereka ingin pamit. Tak lupa mereka pun request kepadaku untuk diajak berkeliling ke gunung sampah. Aku pun terpaksa menjadi guide lagi memandu mereka. Dalam hati aku cuma bisa tersenyum kecil...Di Jepang sana semua terlihat bersih dan tertib. Pengolahan sampahnya pun sudah tertata dengan baik sehingga musykil bagi mereka untuk melihat langsung gundukan sampah seperti yang ada di Indonesia ini.
Begitu berada di depan gundukan sampah, mereka pun antusias untuk turun....
" No camera. No climb the garbage area ! " aku buru-buru warning mereka melihat antusiasnya mereka dan siap action dengan camera digital masing-masing...
Akhirnya mereka pun berebut turun termasuk sang Profesor. Aku memilih tetap stay di bis. Sudah khatam rasanya dengan pemandangan ini jadi aku malas turun. Aku lebih memilih ngadem di bis...Kulihat dari kejauhan para Japanese ini terbengong-bengong dengan ' bulog ' sampah di depan mata mereka. Sempat kulirik sekilas persiapan perang mereka sebelum memasuki wilayah ini. Masing-masing mahasiswa sudah siap dengan disinfectan electric yang terpasang di masing-masing pinggang mereka...he..he..he..maklum, mereka belum imun dengan bakteri dan lalat bantar gebang...
Setelah beberapa saat kutunggu-tunggu, mereka pun mulai kembali ke bis. Kulit yang kemerahan, peluh bercucuran, tangan mulai garuk-garuk sana sini dan mulai kulihat wajah-wajah yang cemberut karena kegerahan...he..he..he...siapa juga yang suruh berwisata di gunung sampah. Aku geli sendiri melihat expresi wajah mereka.
Tiba saatnya mereka akan kembali dan melanjutkan kunjungan ke tempat lain. Aku pun turun dari bis dan melambaikan tangan ke mereka...
" Arigatou Gozaimasu...Sayonara !!! Thanks for coming..." kamia pun saling bersahutan mengucapkan salam...
Aku tersenyum lebar melihat wajah-wajah putih yang kini kemerah-merahan dan mulai tercemar dengan lalat bantar gebang ini...
Aku melambaikan tangan sambil menatap wajah-wajah putih yang tersenyum cerah dari dalam bis...