Tuesday, December 7, 2010

Mama yang paling aku cintai

" Aku sangat sayang sama Mama. Mamalah yang paliiiiiiing aku cintai " anakku menggelendot manja sambil memeluk pinggangku erat-erat...Seperti biasa sepulang sekolah adalah moment untuk melepas rindu. Dan mulailah kudengar celotehan-celotehan lucu dari anak-anakku. Jadi ajang curhat yang menggelikan. Namun aku berusaha tetap tenang sambil menyunggingkan senyum kepada anak-anakku... What a beautiful moment.... Pagi hari setelah aku mengantar anak-anak ke sekolah, aku langsung meluncur ke kantor untuk mengurus bisnis. Dan sudah menjadi konsensus di rumahku ( special request dari kedua putraku ) bila si Mama tidak boleh full ngantor karena anak-anak menuntutku untuk menyambut mereka sepulang sekolah dengan senyum dan pelukan. Jadilah aku atur-atur waktu agar bisa memenuhi keinginan anak-anakku...dalam seminggu, kusempatkan untuk ke TPA Bantar Gebang mengunjungi anak-anakku disana untuk sekedar melepas rindu memeluk mereka semua dan juga melepas rindu kepada teman-teman guru yang banyak membantuku untuk berjuang di sana.. Dan selebihnya kupergunakan untuk mengaji dan kuliah S2 yang baru kulakoni dua semester ini... Diantara sekian aktifitasku, yang menjadi priority adalah tetap anak-anakku....Maka ku tak berani mengingkari janjiku untuk bisa menyambut mereka sepulang sekolah dengan senyum manisku.... Kedua putraku laksana dua busur yang harus kupegang erat-erat dan suatu saat kubidikkan ke suatu titik yang tepat bagi mereka untuk berjuang nanti...
One day....si kecil kembali mengungkapkan kecintaannya kepadaku....
" Mamalah yang paliiiiiing aku cintai...."
Aku tersenyum bahagia mendengarnya. Namun ku harus jujur untuk meluruskan aqidahnya...Bahwa Sang Rabb lah yang paling berhak mendapatkan cinta di atas segalanya....Lalu aku usap kepala mungil itu....
" Sayang....saat Adek bernafas, siapakah yang memberikan udara kepadamu ? "
" Allah...."
" Saat Adek melihat seluruh keindahan dunia ini, siapakah yang menganugerahkan mata itu kepadamu ?"
" Allah..."
" Saat mama tidak ada disampingmu, bisakah Mama menolongmu jika Adek jatuh dan terluka ?"
" Enggak dong Mama..."
" Mama tak mampu melindungimu setiap saat karena mama tak mampu mengawasimu setiap saat. Tapi Allah mampu menatapmu setiap saat dan memberikan perlindungan kepadamu ..."
Sejenak anakku terdiam....matanya yang bulat menatapku tajam....
" Jika mama meninggal, bisakah mama memeluk dan mencintaimu ?"
" Enggak, Mama.....tapi mama jangan meninggal...." mata mungil itu berkaca-kaca....
" Sayang...setiap makhluk fana adanya. Tapi Allah bersifat Baqa'....abadi...Dialah Allah SWT yang senantiasa mencintaimu tak putus-putusnya dan memberikan segalanya....tak tertandingi dibandingkan semua yg mama berikan untukmu...."
Aku usap buliran bening di pipi yang chubby itu.....
" Allah lah yang harus mendapatkan cinta kita yang sempurna, sayang.....Allah lah yang paliiiiiiiiiiing kita cintai...Yang paling berhak mendapatkan ketundukan kita sebagai makhlukNya...."
Mata bulat itu mengerjap-ngerjap....bening...polos..begitu gemasnya aku melihat wajah putraku yang begitu ekspresif mengungkapkan kecintaannya untukku...
" Mama...kalau Allah yang paling aku cintai, trus Mama nomor berapa cintanya....? ".....aku tergelak mendengarnya....
" Cintailah mama sebagai Ibu yang telah mengandung, melahirkan dan membimbingmu...setelah itu cintailah ayahmu sebagai pemimpinmu yang membimbing dan mengayomi kita smua....Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah...cintailah ibumu..ibumu..ibumu..lalu ayahmu.."....Tiba-tiba putraku menyeringai..
" Ah yaaaa aku pernah mendengar dongeng itu...Cintailah ibumu 3 kali lalu ayahmu sekali....berarti Mama nomor 2, 3 dan 4 trus Papa nomor 5 yang aku cintai...Berarti Kakak nomor 6....Trus eyang Putri nomor 7...eyang kakung....." aku tersenyum geli melihatnya sibuk mengurutkan ' nominator cinta ' nya....sambil terus menghitung jemarinya dan berkomat-kamit sendiri....Lalu tiba-tiba putraku melompat dan memelukku....
" Mama......" katanya merajuk manja...
" Hmmmm...." kulirik sekilas senyumnya yang penuh arti...
" Boleh enggak kalo aku bilang.....Mama, aku sayaaaaaaaaang banget sama Mama...bukan paliiiiiing sayang lho...tapi sayaaaang banget. Kan Paling sayangnya untuk Allah kan Ma ? " argumen cerdas khas si Azriel...
Dengan gemas kupeluk badannya yang berisi. Kucium pipinya yang putih chubby.
Terimakasih Yaa Allah.....Kau titipkan makhluk mungil yang sungguh kritis dengan segala kecerewetannya yang kadang-kadang membuat seisi rumah harus jengah mendengar kicauannya yang tiada henti. Namun kicauan polosnya itulah yang selalu kurindukan manakala dia tidur....
" Mama juga sangaaaaaaaat mencintaimu, Nak...." bisikku lembut di telinganya...
dan tangan mungil itu semakin erat memelukku......