Tuesday, December 7, 2010

Syuting Jak TV


Oktober 2010...

" Bu Sari...saya minta waktu Ibu ya beberapa hari saja untuk syuting di Bantar Gebang..." sang reporter muda berama William membuka pembicaraan...Beberapa hari setelah appointment itu, crew Jak TV hadir di sekolahku. Setting segera dimulai. Anak-anak kembali dikeluarkan dari kelas untuk pengambilan gambar saat dilakukan Iqrar pagi hari...dengan sedikit kepanasan karena waktu sudah menunjukkan pk.10.00 WIB, murid-muridku berbaris dan melakukan Iqrar pagi yang kedua kalinya. Selebihnya, kami kembali ke aktifitas normal untuk kegiatan belajar mengajar di kelas.
Sambil menunggu crew melakukan tugasnya mengambil gambar di sana sini, aku merebahkan badanku di lantai kantor guru. Badanku serasa demam, lemas dan batuk yang tak henti-henti...Suaraku sudah semakin sengau dan kepalaku sudah kliyengan tak menentu. Siangnya, aku beserta crew Jak TV beriringan menuju rumahku di Kemang Pratama untuk melakukan pengambilan gambar di rumah.
Esoknya, kembali kami lakukan liputan di sekolah dan dilanjutkan ke bedeng-bedeng. Seperti biasa, aku harus masuk ke bedeng-bedeng dan berinteraksi dengan anak-anak pemulung itu. Aku duduk di ' teras rumah mereka ' yang hanya beralaskan tikar robek disana sini dan agak basah bercampur ban bekas dan kotoran yang luar biasa menebarkan bau busuk. Dengan santai aku duduk disitu dan mendongeng untuk anak-anakku. Tak kuhiraukan lagi kamera yang sedang menyorot dari berbagai arah. Tugasku kali ini mendongeng. Melihat keceriaan anak-anakku mendengar dongengku,aku tak merasa sedang menjalankan tugas liputan. Aku hanya ingin mendongeng dan mendongeng terus. Bahkan ketika kameraman berteriak " Cut !! Sudah cukup Mbak Sari..."...aku lambaikan tangan...
" Biarkan saja saya menyelesaikan dongengnya...mumpung anak-anak bisa tertawa ceria. Tunggu yaaaaa ! "....sang kameraman - namanya mas Puncak - bahkan tersenyum dan duduk melingkar di sebelah anak-anak itu...
" Saya juga pengen dengerin dongengnya, aaah..."....aku tersenyum lalu melanjutkan dongengku sampai anak-anak puas dengan tertawanya...Setelah kurasa cukup, aku komando anak-anak itu untuk ambil air wudhu dan melakukan sholat Dhuhur....

Pada kesempatan ini pula aku bisa melongok ke bedeng-bedeng mereka...Perih hatiku melihat beberapa anak sakit. Muntah-muntah. Sekeluarga suspect TBC - mulai si bayi hingga si bapak - ....
Aku jongkok di sebelah seorang ibu yang sedang mengorek-ngorek nasi aking yang mengering untuk dimasak kembali. Aku menelan ludah....Malu rasanya ingat di rumahku yang berlimpah lauk dan bisa memilih menu sesuka kami. Di hadapanku saat ini ku melihat hamba Allah yang hanya mampu makan sekali dalam sehari - itu pun tanpa lauk-......betapa malunya aku....Aku berjanji sesampai di rumah nanti akan kubungkus beras di kantong-kantong dan beberapa sembako serta lauk pauk untuk mereka. Ku akan berkeliling ke bedeng-bedeng ini dan mengirimkannya untuk mereka...( Maafkan aku Yaa Rabb bila akhirnya janjiku ini tertunda terpenuhi karena setelah syuting ini aku jatuh sakit dan dirawat di RS menjalani perawatan selama sebulan )...
Dan...syuting dengan crew Jak TV ini adalah aktifitasku yang terakhir karena setelah itu aku belum sempat lagi menjalankan tugas dan memenuhi janjiku....Sampai kutulis cerita ini...aku belum diijinkan dokter untuk kembali kesana apalagi untuk memasuki lokasi-lokasi yang rawan untuk paru-paruku....
Namun aku masih sempat melihat tayangannya di televisi las minute sebelum aku dilarikan ke rumah sakit...Aku tersenyum melihat suaraku yang sengau di televisi. Wajahku kuyu dan berkeringat....Seperti biasa, aku kembali mendapatkan complain dari teman-temanku...
" Ah, wajahmu kuyu amat ? Kenapa gak pake make up sih ?".....aku tersenyum geli setiap kali mendengar protes kecil seputar penampilanku di televisi...

Ah...sebodo teuing...ngapain juga harus ber- make up di bedeng-bedeng pemulung....Aku toh bukan sang 'Putri' yang juga sempat syuting di sekolahku pada Ramadhan lalu...Bila Sang 'Putri' melakukan syuting untuk melengkapi CV nya sebelum bertanding ke China, maka aku bergelut di Bantar Gebang ini untuk persiapan memberikan jawaban di hadapan Sang Khalik kelak...maka aku tak perlu dandan. Aku tak perlu cantik hanya sekedar polesan agar sedap dipandang makhluk...Beginilah diriku apa adanya. Aku tak perlu poles diriku agar terlihat hebat di mata makhluk karena yang kulakukan disini hanyalah karena ingin dicintai Rabb-ku...kujalani apa yang menjadi panggilan hatiku untuk mencintai dan mengentaskan anak-anak mungil ini....
Terimakasih Jak TV...terimakasih Mas Willi..terimakasih mas Puncak ! Sukses selalu dengan liputan-liputannya untuk memberikan inspirasi bagi saudara saudara kita....